Menulis adalah perjalanan panjang yang penuh dengan lika-liku. Bagi saya, menulis bukan sekadar merangkai kata, tetapi sebuah proses untuk menemukan, memahami, dan mendokumentasikan pemikiran serta pengalaman. Blog Pattudua lahir dari keinginan untuk berbagi—bukan hanya sekadar berbagi informasi, tetapi juga berbagi cerita, wawasan, dan refleksi yang mungkin bisa bermanfaat bagi orang lain.
Sejak kecil,
saya selalu kagum pada kekuatan tulisan. Saya ingat bagaimana buku-buku mampu
membawa saya ke dunia lain, memperluas perspektif, dan bahkan mengubah cara
saya memandang kehidupan. Ketika akhirnya saya menjadi seorang pengajar, saya
menyadari bahwa menulis bisa menjadi jembatan antara ilmu yang saya miliki dan
mereka yang ingin belajar. Blog ini adalah tempat saya menuangkan pemikiran,
mendokumentasikan pengalaman, dan juga berdiskusi dengan para pembaca.
Namun, menulis
bukan tanpa tantangan. Ada saat-saat ketika saya merasa kehilangan arah atau
mempertanyakan apakah tulisan saya benar-benar berarti. Tetapi satu hal yang
selalu saya pegang: selama masih ada satu orang yang mendapat manfaat dari
tulisan saya, itu sudah cukup menjadi alasan untuk terus menulis.
Pelajaran
Hidup dari Mengajar: Kisah-Kisah Inspiratif di Kelas
Mengajar
bukan hanya soal menyampaikan materi, tetapi juga tentang membangun hubungan,
memahami siswa, dan terkadang belajar dari mereka. Setiap kelas selalu membawa
cerita yang unik, dan sering kali saya merasa bahwa saya justru yang belajar
dari para mahasiswa saya.
Saya ingat
suatu ketika ada seorang mahasiswa yang awalnya pendiam, hampir tidak pernah
berbicara di kelas. Namun, ketika saya mengubah pendekatan dengan lebih banyak
diskusi terbuka, dia mulai berani berbicara. Ternyata, dia memiliki banyak
sekali wawasan dan pertanyaan kritis yang selama ini ia pendam karena takut
salah. Dari situ saya belajar bahwa setiap siswa memiliki potensi yang luar
biasa, hanya saja terkadang mereka butuh ruang dan kepercayaan untuk
berkembang.
Ada pula
kisah tentang mahasiswa yang datang menemui saya di luar jam kuliah, bukan
untuk membahas pelajaran, tetapi untuk curhat tentang kehidupan. Dari mereka,
saya belajar bahwa seorang pengajar bukan hanya bertugas menyampaikan ilmu,
tetapi juga menjadi pendengar, motivator, bahkan terkadang teman.
Mengajar
bukan hanya tentang menyampaikan teori atau konsep akademik. Lebih dari itu, mengajar
adalah tentang membangun jiwa, membentuk karakter, dan menginspirasi orang lain
untuk percaya pada potensinya. Setiap kelas, setiap interaksi, adalah
kesempatan untuk menciptakan perubahan.
Dilema
Dosen: Antara Kewajiban Akademik dan Hasrat Menulis
Menjadi
dosen adalah profesi yang luar biasa, tetapi juga penuh dengan tuntutan. Ada
tanggung jawab untuk mengajar, membimbing mahasiswa, melakukan penelitian,
menulis jurnal ilmiah, dan berbagai tugas administratif yang terkadang terasa
tidak ada habisnya. Di tengah semua itu, saya sering kali bertanya: bagaimana
cara tetap menulis untuk diri sendiri?
Menulis di
blog adalah sesuatu yang sangat saya nikmati, tetapi sering kali kalah oleh
prioritas akademik yang lebih mendesak. Ada jurnal yang harus diselesaikan, ada
proposal penelitian yang harus diajukan, ada seminar yang harus dihadiri. Pada
akhirnya, menulis untuk blog menjadi sesuatu yang tertunda, meskipun sebenarnya
menulis adalah bagian penting dari diri saya.
Namun, saya
menyadari bahwa menulis bukan hanya tentang produktivitas akademik. Menulis di
luar lingkup akademik memberikan saya kebebasan untuk mengekspresikan ide tanpa
batasan format dan gaya yang kaku. Blog Pattudua adalah ruang di mana
saya bisa menulis dengan lebih bebas, lebih personal, dan lebih dekat dengan
pembaca.
Tentu saja,
dilema ini masih terus berlanjut. Tetapi saya mulai belajar untuk menemukan
keseimbangan. Mungkin tidak selalu bisa menulis setiap hari, tetapi yang
penting adalah tetap menulis, tetap berbagi, dan tetap menjaga semangat untuk
terus belajar.
Menulis,
mengajar, dan menjadi dosen adalah tiga hal yang saling berkaitan dalam hidup
saya. Blog ini adalah tempat di mana ketiganya bisa bertemu, berdialog, dan
berkembang. Saya menulis karena saya ingin berbagi, saya mengajar karena saya
ingin melihat orang lain berkembang, dan saya menjadi dosen karena saya percaya
bahwa ilmu harus terus dibagikan.

No comments:
Post a Comment